tulisan jalan

Selamat datang di website resmi SYAKIRA BABY CARE & SPA. Pastikan buah hati anda mengawali hari-harinya dengan perawatan optimal...

slide foto

Senin, 11 Agustus 2014

Janinpun berenang


“Bunda...sejak di kandungan ananda sudah berenang lho”
 selama 9 bulan dalam kandungan, rupanya anak kita  ‘berenang’ dalam sebuah kantung setipis balon berisi cairan. Dan cairan ini pun bukanlah sekadar air biasa. Fungsinya banyak dan penting bagi kehidupan pertama seorang bayi. Ya, cairan inilah yang disebut air ketuban
Menurut dunia medis cairan ini berwarna putih, agak keruh, serta berbau agak amis. Ia menjamin organ-organ janin untuk siap berfungsi setelah lahir. Sang janin, ketika di dalam rahim, menggunakan cairan ketuban untuk berlatih menyesuaikan diri dengan dunia luar.
Pertama yang dilakukan janin adalah dengan menelan cairan tersebut secara teratur. Dengan cara ini, lidah sang bayi mulai merasakan rasa pahit, rasa manis, rasa asin dan asam.
Setelah itu, kelenjar ludah mulai berfungsi. Cairan ketuban yang ditelan oleh janin akan membuat si janin menyiapkan usus untuk fungsi penyerapannya, dan membuat ginjal bekerja karena perlunya penyaringan konstan cairan tersebut dari darah. Cairan yang diserap dari ginjal dikirimkan kembali ke cairan ketuban, tanpa mencemarinya, karena ginjal memiliki kemampuan, berbeda dengan fungsi nantinya, menyaring dan mensterilkan cairan yang ditelan oleh si janin. Dan cairan ini, sama seperti saat anda membersihkan kolam renang, secara terus menerus dibersihkan dengan bantuan sedikit cairan lain.
Seiring dengan perkembangannya, cairan saluran cerna mulai disekresikan ke dalam lambung agar sistem pencernaan siap sepenuhnya, dan sel-sel usus janin yang baru terbentuk memperoleh kemampuan untuk membedakan antara gula dan garam dan kemudian mengembalikan produk-produk sisa khusus ke darah sang ibu. Dengan cara ini, baik usus maupun ginjal sama-sama bekerja. Cairan ketuban dicerna oleh usus janin setiap 3 jam, berarti delapan kali sehari dan dikembalikan ke ibu melalui darah. Cairan yang tertelan dilepaskan ke kolam cairan ketuban, baik dari rahim ibu maupun dari paru-paru dan ginjal janin tempat cairan tersebut terbentuk. Dengan begitu, jumlah cairan yang sangat penting bagi sang janin ini, tetap konstan. Karena sistem yang sempurna ini, sistem pencernaan janin bekerja tanpa membahayakan si janin.
Cairan ketuban tidak hanya mempersiapkan sistem pencernaan untuk masa setelah lahir, tapi juga menjamin si janin dapat bergerak lebih nyaman di dalam rahim sang ibu.  
 Cairan ini juga melindungi si janin dari gangguan dunia luar.
Tekanan dari arah manapun terhadap cairan ini disebarkan secara merata ke segala arah sehingga melindungi sang janin dari efek yang membahayakan.Sebagai contoh, jika si ibu berlari, guncangan yang terjadi tidak menimbulkan efek terhadap si janin; sama seperti gabus yang diguncang di dalam tabung yang berisi air. Sistem perlindungan yang sangat sempurna ini telah diciptakan untuk janin, setiap jenis bahaya yang mungkin terjadi telah diramalkan dan tindakan pencegahan terhadapnya pun telah disiapkan.
[disadur dari www.globalmuslim.web.id ]

Rabu, 11 Desember 2013

ALAMAT

Alamat  : Jl. Nogotirto 108 Gamping Sleman Yogyakarta

Telp       : (0274) 627108, 087739608525

e-mail    : syakirababyspa@gmail.com


Selasa, 26 November 2013

MANFAAT MENCUKUR BAYI




Tradisi mencukur rambut bayi  di berbagai budaya: 


Masyarakat Islam menjalankan memotong rambut bayi bersamaan dengan waktu akikah atau sekitar 7 hari setelah kelahirannya. Berat rambut yang tergunting itu kemudian ditimbang dan seberat itu pula akan dikeluarkan perak untuk disedekahkan kepada fakir miskin.

Masyarakat Hindu India juga mempunyai tradisi memotong rambut bayi untuk membersihkannya dari hal-hal negatif dalam kehidupan sebelumnya.

Di Thailand ada upacara Khwan yang diselenggarakan saat si kecil berusia satu bulan. rambut si kecil akan dicukur habis oleh biksu/pemuka agama Budha dan ditempatkan pada wadah yang terbuat dari kulit pisang dan kemudian diapungkan ke air.

Masyarakat Tionghoa, upacara cukur rambut diberi nama Man Ye /Man Yue yang dirayakan ketika si kecil berusia 1 bulan. Saat acara ini, rambut si kecil akan dicukur, dibungkus dengan kain merah dan dijahit pada bantal si kecil. Hal ini dilakukan dengan harapan agar si kecil menjadi anak yang berani dan tidak mudah takut.

 Masyarakat Jawa melaksanakan tradisi potong rambut saat bayi berusia 35 hari atau bertepatan dengan upacara selapanan. Pada saat itu beberapa orang yang dituakan seperti eyang/bude/pakde secara bergantian akan memotong sejumput rambut bayi.

Masyarakat Ternate-Maluku Utara juga mempunyai tradisi memotong rambut bayi yang disebut saro-saro. Upacara ini sebagai simbol untuk menyambut kehidupan baru bagi sang bayi. Tradisi potong rambut ini biasanya diteruskan dengan mencukur plontos kepala bayi hingga bersih.


Manfaat Mencukur Bayi

1.      Membersihkan lemak dan zat-zat sisa dari rahim ibu yang mungkin terbawa/menempel di rambut pada proses persalinan

2.      Ketika bayi terkena gumohan (muntahan)  bahkan  ompol (air kencing) saat tidur  yang mungkin saja mengotori tubuh hingga kepala bayi,  kalau kepala bayi gundul, tentu lebih mudah membersihkannya.

3.      Kepala gundul juga membuat bayi merasa lebih dingin, apalagi bila tinggal di daerah tropis seperti Indonesia.  Embusan angin yang langsung mengenai pori-porinya mampu mengurangi kegerahan.

4.      Kepala plontos bayi juga memudahkan ibu untuk mengamati kalau-kalau ada sesuatu yang tak diharapkan, seperti iritasi, bisul, luka dan sebagainya.


Untuk memudahkan proses mencukur, sebaiknya dilakukan saat bayi tidur, karena sewaktu tidur, bayi tidak banyak bergerak sehingga mengurangi risiko terluka saat dicukur. Sebaiknya juga dilakukan oleh dua orang dewasa. Satu orang dewasa memangku/menggendongnya, seorang lagi menggunting rambutnya. Kalau sekiranya tidak pede atau takut terjadi sesuatu maka dating saja ke tempat-tempat khusus cukur bayi.

Setelah tercukur habis, mungkin di kulit kepala bayi terlihat noda-noda yang bentuknya seperti “pulau”. Itulah yang disebut cradle cap atau dermatitis seboroik. Noda berupa sisik berlemak ini muncul akibat meningkatnya aktivitas kelenjar sebasea dan juga pengaruh hormon androgen ibu saat hamil. Bila dibiarkan saja, tumpukan lemak ini akan menghambat sirkulasi keringat yang mengakibatkan munculnya gangguan kulit berupa biang keringat, bisul, abses dan sejenisnya. Jadi meski sudah dicukur plontos tetap bersihkan kepala bayi secara teratur.


Kalau dermatitis seboroik itu terlihat mengganggu, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Biasanya dokter akan memberikan obat antiseboroik yang digunakan dengan mengoleskannya ke kepala setelah dicampur dengan minyak kelapa. Esok paginya sisir dengan menggunakan sisir bergigi rapat untuk mengangkat kotoran tersebut.

(sumber : tabloid Nakita)

Selasa, 19 November 2013

SENAM BAYI



 

Awalnya senam bayi diterapkan sebagai salah satu cara rehabilitasi bagi bayi-bayi yamg mengalami kelainan pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya bayi yang terancam menderita kelumpuhan dapat dicegah dengan latihan senam sejak bayi. Tapi dalam perkembangannya, senam bayi diperluas dan diterapkan sebagai latihan untuk membantu stimulasi pertumbuhan perkembangan sistem syaraf dan motorik bayi-bayi yang sehat dan normal

Sejalan dengan semakin kokohnya tubuh dan kemampuan bayi, olah tubuh yang bisa dilakukan lebih beragam. Untuk bayi usia 6-12 bulan, akan senang bila diajak senam (baby gym), yoga, dan berenang..

Melalui baby gym, kedekatan (bonding) antara ibu dan si kecil akan semakin kuat. Secara umum persiapan yang dilakukan sebelum melakukan baby gym sama dengan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pijat bayi.

MANFAAT BABY GYM
·         Menguatkan otot-otot dan persendian.
·         Meningkatkan perkembangan motorik.
·         Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan tubuh.
·         Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan.
·         Meningkatkan ketahanan tubuh.
·         Meningkatkan kemampuan dan keterampilan fungsi tubuh.
·         Meningkatkan kewaspadaan.
·         Memperkuat interaksi antara orang tua dan bayi.
·         Mempelancar peredaran darah dan menguatkan jantung.

SYARAT MELAKUKAN BABY GYM
·         Si kecil berusia minimal 3 bulan.
·         Anak dalam keadaan sehat.
·         Otot kepala dan leher bayi sudah kuat.
·         Anak tidak menderita kelainan bawaan, demam, diare, kejang-kejang, atau penyakit lain yang disarankan dokter tidak melakukan banyak aktivitas.
·         Si bayi tidak dalam keadaan lapar.
·         Anak sudah selesai makan satu jam lalu.
·         Jangan memaksa si kecil melakukan posisi dan gerakan tertentu.
·         Pada waktu melakukan baby gym sebaiknya anak sudah tidak memakai baju.


SAAT TEPAT MELAKUKAN BABY GYM
·         Pada pagi hari
·         Dilakukan satu atau dua kali dalam sehari.
·         Lama melakukan 5-10 menit.

PERSIAPAN MELAKUKAN BABY GYM
·         Sediakan atau sisihkan waktu khusus selama kurang-lebih 10 menit untuk melakukan baby gym ini, sehingga Anda benar-benar bebas dari segala bentuk “gangguan”.
·         Tangan Anda harus bersih, hangat dan sebaiknya berkuku pendek.
·         Lepaskan semua perhiasan yang Anda pakai pada kedua belah tangan, seperti cincin dan gelang, untuk meminimalkan kemungkinan kulit bayi tergores.
·         Pastikan aliran udara dalam ruangan lancar, hangat dan tidak pengap.
·         Baringkan bayi di atas tempat yang permukaannnya rata, misalnya kasur atau busa tebal.
·         Putarlah atau perdengarkan musik berirama lembut dan menyenangkan untuk didengar.

RENANG BAYI



LANGKAH-LANGKAH BELAJAR RENANG

* Lakukan latihan awal dengan menggunakan kolam plastik sebelum masuk ke kolam sungguhan. Basahi tubuhnya seperti ketika memandikan agar tak timbul fobia air. Bawa serta mainan tahan air seperti mainan bebek atau ikan, agar ia merasakan main di kolam sebagai sesuatu yang menyenangkan. Jangan ragu untuk melibatkannya agar mau bermain-main, seperti menciprat-cipratkan air. Ini akan memancingnya untuk tersenyum dan tertawa, sekaligus menstimulasi kemampuan motoriknya.
* Jika si kecil sudah akrab dengan air, ajaklah ia untuk masuk ke kolam renang sungguhan. Namun, sebelumnya ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan, antara lain:

  * Sebagai langkah awal, seperti yang dilakukan di kolam karet, lakukan pengenalan air secara bertahap dimulai dengan membasuh seluruh tubuhnya. Lalu dalam posisi duduk gerakkan kaki silih berganti dan gerakkan tangannya seperti mencipratkan air. Jangan lupa, tetap bawa serta mainan air kesayangannya agar si kecil tak cepat bosan berada di kolam.

* Tahap berikutnya, gunakan pelampung yang berbentuk ban yang mampu menahan tubuhnya atau yang dilingkarkan pada pergelangan tangan. Fungsi pelampung ini selain sebagai alat pengaman, juga bisa membantu bayi berlatih "mengapung". Sambil menggunakan pelampung, bawa ia menyusuri pinggir kolam. Tapi ingat, jangan sesekali melepaskan pegangan maupun pengawasan Anda dari si kecil.

* Secara bertahap penggunaan pelampung sebaiknya dihentikan agar bayi tak tergantung pada alat tersebut. Sebagai pengganti pelampung, ayah/ibu bisa memegangi badan si kecil dan ajak untuk menikmati acara jalan-jalan di dalam kolam. Jika ia sudah terbiasa dengan air yang ada di sekelilingnya, secara bertahap pula ajak ia berenang di kolam yang lebih dalam.

* Agar bayi lebih termotivasi bereksplorasi di air, ajak anak-anak yang lain. Dengan proses belajar yang menyenangkan di antara banyak teman, tentu bayi akan lebih bersemangat. Secara tidak langsung, dengan banyaknya teman yang ikut berlatih, dalam diri bayi akan tumbuh keyakinan bahwa berenang itu sungguh menyenangkan.

MANFAAT

Sebuah penelitian di Jerman, menyatakan bahwa melatih bayi berenang sejak usia dini sangat bermanfaat bukan hanya pada perkembangan fisiknya namun juga kemampuan berkonsentrasi, gerak reflek, kecerdasan serta perilaku sosial saat mereka memasuki usia taman kanak-kanak.
Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa anak yang telah berlatih renang sejak dini, terutama pada masa tiga bulan pertama usianya tidak hanya berpotensi menjadi anak berbakat, tapi juga lebih mandiri dan percaya diri serta menampakan kecerdasan intelektual yang lebih tinggi dibanding anak sesuainya yang tidak dilatih renang.
Di bidang sosial, anak-anak yang telah berlatih renang sejak dini akan lebih mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan anak-anak lainnya serta mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Hasil tersebut bukan disebabkan pelatihan fisik dari aktifitas renang itu sendiri, namun juga pengaruh dari proses treatment fisik dari aktifitas tersebut, dimana memungkinkan sikecil untuk memperolah berbagai pengalaman baru dengan mudah. Pengalaman-pengalam inilah yang meningkatkan kepercayaan diri dan kemandiriannya. Pada waktu yang sama, pengalaman tersebut juga berpengaruh pada sikap anak dengan orang lain.  Kepercayaan dan kemandirian itulah yang berpengaruh terhadap prestasi dan perkembangan intelektual anak itu sendiri.
 
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Kedalaman kolam
Jangan bawa bayi ke kolam renang yang tidak memiliki bagian khusus untuk anak. Pilihlah area yang tingkat kedalamannya hanya sebatas pinggangnya. Selain menghindari hal-hal yang tak diinginkan, semisal tenggelam, kolam yang terlalu dalam juga dikhawatirkan membuat si kecil merasa tak nyaman yang malah mengakibatkannya jadi takut air. Untuk mengenalkan tingkat kedalaman
yang berbeda, lakukanlah secara bertahap, dari yang paling dangkal.

Suhu air
Air kolam renang sebaiknya jangan terlalu dingin atau terlalu panas. Usahakan yang bersuhu kurang lebih sama dengan suhu badan. Air yang terlalu dingin maupun panas bisa menyebabkan si kecil sakit.

Kejernihan air
Usahakan air kolam renang jernih dan tak keruh, sehingga kalaupun terminum tidak mengakibatkan apa-apa. Sedapat mungkin hindari kolam renang yang airnya mengandung kaporit karena justru akan berdampak buruk pada mata dan kulitnya.
  Lantai kolam
Perhatikan kebersihan lantai kolam. Hindari yang permukaannya licin karena bisa mengakibatkannya gampang terpeleset.

Pengawasan
Pengawasan dan pendampingan orang tua memang jelas-jelas harus dilakukan. Ini penting karena tak sedikit bayi yang nyaris tenggelam atau tersedak akibat mulut atau hidungnya kemasukan air. Jika mengalami hal tak menyenangkan seperti itu bukan tidak mungkin bayi jadi enggan berenang. Sementara jika bayi memang sulit diajari berenang karena takut air, amat disarankan agar orang tua tidak memaksakan kehendak. Mungkin dia butuh waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan air. Yang penting, jalani proses belajar berenang dengan suasana bermain yang menyenangkan.